Jumat, 26 Juni 2015

BERITA_Sambut HANI, Anak Motor Jogjakarta Gelar Aksi Sosial

Sambut HANI, Anak Motor Jogjakarta Gelar Aksi Sosial

Anak motor Jogjakarta pose bersama di Tugu Jogja
Anak motor Jogjakarta pose bersama di Tugu Jogja

Zonalinenews-Jogyakarta, Menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2015, Kelompok Anak Motor Jogjakarta menggelar aksi sosial di Kota Jogjakarta dengan tema “ Indonesia Darurat Narkoba, Saatnya Anak Motor Bicara”. Aksi sosial yang dilakukan oleh anak motor Jogjakarta ini sekaligus menepis image yang berkembang di masyarakat bahwa anak motor basis Narkotika. “ Jadi, menyambut HANI kita lakukan aksi sosial, karena memang selama ini image di masyarakat bahwa anak motor itu negative. Jadi kami itu dipikir basisnya peredaran minuman keras, narkoba. Nah disini, dengan komunitas yang baru kami ingin membuktikan bahwa kami tidak seperti itu,” ujar Ketua Panitia penyelenggara aksi sosial I Gusty Ngura Agung kepada Zonalinenesw.com di Tugu Jogjakarta, Jumad 25 Juni 2015. 

Dia mengatakan, anak motor Jogjakarta melakukan aksi simpatik ini bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi DIY dan Badan Narkotika nasional (BNN) Yogyakarta. Dalam aksinya, anak motor Jogjakarta melakukan roling di Kota Jogjakarta sekaligus membagikan brosur himbauan anti narkoba dari Dinas Sosial DIY dan BBN Yogyakarta. Selain membagi brosur, pihaknya juga memasang spanduk di beberapa titik di Kota Jogjakarta. “ Sebelum acara puncak ini, kemarin kami roling di beberapa titik di Kota Jogjakarta ini untuk membagikan brosur himbauan dari Dinas Sosial DIY dan BNN DIY, kami menjadi penggiat anti narkotika. Jadi kami kerja sama dengan pemerintah dan BNN Yogyakarta. Jadi kami mau tunjukan kepada masyarakat kami tidak melakukan hal-hal negative,” Ujarnya.

Pantauan Zonalinenews.com, puncak kegiatan sosial yang dilakukan oleh anak motor Jogjakarta adalah melakukan aksi simpatik di Tugu Jogjakarta. Mereka melakukan aksi simpatik dengan melakukan himbauan kepada masyarakat bahwa Indonesia saat ini darurat narkoba, sehingga semua elemen masyarakat harus peduli terhadap masalah narkoba. Aksi dilanjutkan dengan pembakaran lilin dan mengheningkan cipta.
Menurutnya, anak motor Jogjakarta sangat prihatin dengan kinerja pemerintah. Pemerintah terlalu belenggu dengan aturan sehingga pemerintah secara bebas menjangkau atau membongkar berbagai sindikat narkoba yang semakin merajalela. “ oleh karenannya, kami anak motor yang tidak terbelenggu dengan aturan, bebas menyuarakan dan memperjuangkan supaya Indonesia anti dengan narkoba. Tapi kami sadar bahwa kami bergerak tidak sendirian, kami menggandeng pemerintah,” ujarnya.

Dia menambahkan, anak motor Jogjakarta sangat pro dengan sikap pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla yang melakukan eksekusi mati terhadap para terpidana narkoba. Pasalnya, narkoba merupakan sebuah bentuk kejahatan yang sangat luar biasa yang membunuh kaum muda setiap waktunya. “ jadi kami sangat pro dengan kebijakan ini sehingga ada semacam efek jera terhadap orang yang mau menjerumuskan dirinya terhadap narkoba,’ Ujrnya. 

Dia menambahkan, tulisan dalam spanduk yang dipasang oleh anak motor Jogja sangat keras, bahwa eksekusi jangan dijadikan bahan kolusi. Sehingga pemerintah harus juga melakukan eksekusi terdap bandar narkoba. “ kami juga mendukung eksekusi jilid tiga, bahwa Bandar harus di eksekusi mati, jangan hanya kurirnya saja, tapi Bandar narkoba juga harus di eksekusi mati,” jelasnnya.
Salah seorang peserta anak motor Jogja yang diketahui bernama Andre mengatakan, sebagai anak muda harus ikut berpartisipasi dalam aksi social seperti ini. Dengan melakukan aksi social peduli terhadap narkoba, maka anak muda tealah berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan Negara. “ jangan kita menjadi pemicu persoalan di tengah masyarakat, kita harus turut terlibat dalam aksi-aksi seperti ini,” ujarnya. (Tommy Mnulangi)

Sabtu, 20 Juni 2015

Berita_KETUA KOMDA PEMUDA KATOLIK DIY DILANTIK

Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia Agustinus Tamong Mbapa sedang memberikan Panji Pemuda Katolik kepada Ketua Komda DIY Agustinus Yun Budiarta. Gambar di ambil, Minggu 7 Juni 2015
Ketua Umum Pemuda Katolik Indonesia Agustinus Tamong Mbapa sedang memberikan Panji Pemuda Katolik kepada Ketua Komda DIY Agustinus Yun Budiarta. Gambar di ambil, Minggu 7 Juni 2015
Zonalinenews-Yogyakarta, Ketua Komda  Pemuda Katolik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atas nama Agustinus Yun Budiarta resmi dilantik pada, Minggu 7 Juni 2015 di Margasiswa Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PMKRI) Yogjakarta. Agustinus Yun Budiarta dilantik menggantikan Ketua Komda Pemuda Katolik DIY Sebelumnya Ignasius Ganjar Tri Hantoro yang menjadi Komda Pemuda Katolik selama tiga priode berturut-turut. Agustinus Yun Budiarta sendiri akan memimpin sebagai Komda Pemuda Katolik untuk masa jabatan Periode 2015/2018.
Ketua Umum Pemuda Katolik Republik Indonesia Agustinus Tamong Mbapa dalam sambutannya mengatakan, saat ini pengurus pusat pemuda katolik sedang melakukan pembenahan internal organisasi. Sehingga dari pengurus pusat, sampai komda maupun cabang juga sedang melakukan pembenahan secara kedalam. “ Karena selama ini juga ada yang melanggar konstitusi misalnya kepengurusan yang telah melewati masa, bahkan ada yang memipin selama sepuluh tahun jadi pengurus komda atau cabang. Jadi harus segera dilakukan pembenahan. Karena pemuda katolik merupakan organisasi pengkaderan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemuda katolik bukan organisasi milik pribadi yang dalam perjalanannya dilakukan seenaknya oleh pengurus baik ditingkat komda maupun ditingkat komcab. Namun pemuda katolik merupakan organisasi milik publik indonesia, sehingga dalam penyelenggaraan harus berdasarkan regulasi yang telah dibuat bersama. “ jadi sekarang kita akan turun ke komda maupun cabang untuk melakukan pembenahan, dan ini salah satu langkah untuk melakukan konsolidasi,” ujarnya.
Dia mengatakan, pada saat bersamaan pemuda katolik telah melauncing websitenya, sehingga baik pengurus komda maupun pengurus cabang dapat mengakses semua materi ataupun informasi kekinian tentang pemuda katolik di website tersebut. Dijelaskan juga, pada bulan agustus nanti pemuda katolik akan melakukan konggres di Batam. Dalam konggres tersebut akan dibicarakan soal kebersamaan dan juga arah gerak dari pemuda katolik dimasa yang akan datang. “ Jadi kita akan segera melakukan konggres, sehingga saya harapkan pada konggres dibatam bulan agustus nanti harus datang semua setiap komda dan komca karena dalam forum tersebut kita akan membicarakan arah gerak dari organisasi ini kedepannya,” ujarnya.
Ketua Komda pemuda katolik Demisioner Ignasius Ganjar Tri Hantoro dalam kesempatan itu mengatakan, selama kepemimpinan dirinya kurang maksimal dalam menjalankan roda kepemimpinan. Hal itu disebabkan oleh kondisi DIY yang sangat menantang dan tertantang bagi para kadernya sehingga belum mampu mengalahkan serigala. “ jadi memaang kita belum maksimal menjalankan roda kepemimpinan. Tapi selama ini kita konsen di pembenahan organisasi saja,” jelasnya.
Ketua Pemuda Katolik yang baru dilantik Agustinus Yun Budiarta dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya terplih melalui musyawara komda yang terjadi di gunung kidul pada bulan februari lalu. Dalam kepemimpinan dirinya mengharapkan agar semua cabang bersama anggotanya dapat aktif dalam menjalankan segala program dan kegiatan komda. “ Dengan keaktifan semua anggota maka kita dapat melakukan program dan kegiatan dan tetap mempertahankan eksistensinya pemuda katolik di seluruh antero jogja,” ujarnya.
Menurutnya, pemuda katolik merupakan organisasi pengkaderan, sehingga kaderisasi harus berjalan. Dalam waktu dekat, komda pemuda katolik melalui komcanya akan melakukan penerimaan anggota baru. Dengan adanya penerimaan anggota baru,dirinya mengharapkan kaderisasi dapat berjalan. “ Dalam waktu dekat kita akan lakukan penerimaan anggota baru. Ya minimal setiap cabang ada sekitar 20 orang calon anggota yang benar-benar siap menjadi anggota. Sehingga mereka itu nantinya dapat menjadi penerus organisasi ini,” ujarnya. (Tommy Mnulangi).

Opini_Puasa Sebagai Pemaknaan Utuh SikapToleransi

Puasa Sebagai Pemaknaan Utuh SikapToleransi
Oleh: Thomas Mbenu Nulangi
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nenegri Yogyakarta
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Zonalinenews, Saat ini umat muslim di seluruh dunia kembali memasuki bulan suci ramadhan. Bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim untuk memurnikan kembali dirinya dari salah dan dosa yang selama ini diperbuatnya. Dengan pemurnian diri tersebut umat muslim akan semakin yakin menjalankan kehidupannya sebagai seorang muslim baik atau sebagai seorang muslim yang taat kepada ajaran Allah. Tentu tidak mudah bagi umat muslim untuk memurnikan dirinya. Mereka dituntut untuk berpuasa selama sebulan penuh. Puasa yang dimksudkan adalah puasa untuk tidak makan dan tidak minum dari mulai matahari terbit sampai terbenam. Dan hari ini, kamis 18 Juni  merupakan awal dari umat muslim menjalankan ibadah puasa di tahun 2015.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puasa adalah menghindari makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan urusan keagamaan) dan yang kedua merupkan salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Jadi umat muslim harus bisa menahan diri untuk tidak makan dan minum dari pagi sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam. Jika umat muslim tidak mampu menahan lapar saat dipertengahan hari, misalnya pada siang hari maka yang bersangkutan tidak menjalankan rukun islam dengan sempurna.
Kalau di Indonesia umat muslim biasanya mulai makan pada pagi hari atau lebih dikenal dengan istilah sahur pada pukul 04.00 dini hari, dan kembali makan atau yang lebih dikenal dengan istilah berbuka puasa pada pukul 18.00 pada malam hari. Artinya umat muslim yang sedang menjalani ibadah puasa tidak diperbolehkan untuk makan dan minum pada siang hari selain dengan ketentuan batas waktu diatas. Jadi kalau makan atau minum satu kali diluar ketentuan jam diatas, maka yang bersangkutan batal berpuasa.
 Jika dihitung dari ketentuan dua jam diatas maka sekitar 14 jam umat muslim harus menahan untuk tidak makan dan tidak minum. Mereka diperbolehkan makan dan minum pada pukul 04.00 dini hari dan pada pukul 18.00 pada malam hari. Dengan memakan waktu yang cukup lama tersebut yakni sekitar 14 jam lamanya untuk tidak makan dan tidak minum merupakan suatu tantangan tersendiri bagi umat muslim dalam menjalankan puasa. Apalagi hal itu tidak didukung dengan sikap dan perilaku antar sesama umat beragama. Oleh karenannya, dibutuhkan sikap toleransi antar umat beragama. Sikap toleransi menuntut kita sebagai umat beragama non muslim untuk saling menghargai sesama umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Mereka umat muslim yang ada di sekitar kita harus dihargai agar mereka dapat menjalani ibadah puasa dengan sempurna.
Menurut Wikipedia Toleransi adalah istilah dalam konteks sosialbudaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda. Itu artinya, kita sebagai umat beragama lainya yang non muslim di tuntut untuk menghargai dan mnghormati umat muslim yang sedang menjalani ibadah puasa.
Jika dalam menjalankan ibadah puasa umat muslim tidak diperkenankan untuk makan dan minum, maka implementasi dari sikap toleransi umat non muslim terhadap umat muslim yang sedang menjalani puasa adalah berusaha untuk tidak­­ makan atau minum didepan umat muslim yang sedang menjalani puasa. Apabila kita umat non muslim kemudian makan dan minum didepan umat muslim yang sedang menjalani puasa maka kita juga saling menghargai dan menghormati mereka yang sedang menjalani puasa. Jika hal ini terjadi maka kita tidak sedang menujukan sikap toleransi kita terhadap sesama umat muslim yang sedang menjalani puasa.
Begitupun sebaliknya, sikap toleransi tidak menghendaki hanya salah satu pihak saja yang mengimplementasikannya. Sikap toleransi menghendaki adannya dua pihak saling mengimplementasikan dalam ruang dan waktu yang sama. Oleh karenannya, sikap toleransi hendaknya juga ditunjukan oleh umat muslim yang sedang menjalani puasa, dimana sebagai seorang muslim, dia juga harus memahami lingkungan sekitarnya. Bahwa ada orang-orang tertentu yang saat masa puasa tidak dapat meenjalani ibadah puasa oleh karena beberapa alasan. Misalnya alasan kesehatan dengan saran dokter bahwa yang bersangkutan tidak boleh berpuasa, maka, harus dipahami oleh umat muslim yang sedang menjalani puasa. Jika dia dituntut berpuasa bersama dengan yang lain, maka kesehatannya akan terganggu dan bahkan menyebabkan kematian.
Jika sikap toleransi ini diimplementasikan oleh kedua bela pihak baik umat muslim maupun umat non muslim dalam bulan suci Ramadhan ini, maka kedua bela pihak tersebut telah memaknai secara utuh sikap toleransi yang sebenarnya. Sikap toleransi dimana kedua yang berbeda tapi tetap menjaga satu sama lain. Dengan memaknai sikap toleransi yang utuh maka, ibadah puasapun dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Jika ibadah puasa dijalankan tampa hambatan, maka umat muslim yang bersangkutan dapat menjalankan salah satu rukun islam yaitu puasa dengan sempurna.
Namun jika kedua belah pihak tersebut tidak mengimplementasikan sikap toleransi maka kedua bela pihak tersebut juga yang mencederai sikap toleransi. Mencederai sikap toleransi antar umat beragama akan berakibat fatal bagi umat muslim yang menjalankan puasa karena nantinya tidak sempurnah menjalankan ibadah puasannya. Bukan hanya tidak sempurna menjalani ibadah puasa, tapi biasannya akan terjadi konflik antar agama. Oleh karenannya, Sebagai warga Negara yang baik kita harus bersama-sama menunjukan sikap toleransi dibulan suci Ramadhan. Sebab dengan berpuasa maka kita akan menemukan pemaknaan secara utuh sikap toleransi yang selama ini kadang belum dimaknai secara baik. Selamat menjalankan Ramadhan… (*)