Sabtu, 03 Desember 2016

Ini Beda Aksi 212 dengan Aksi 412

Oleh: Ignas Iryanto

Pada mulanya sedih karena terkesan aksi dibalas aksi...kekuatan massa dibalas kekuatan massa. Fitnah bertebaran dimana mana seperti posting dari istriku dibawah ini. Karena suatu hal, saya tidak ikut dengan teman teman di parade hari ini.
Namun, ketika ada teman mengirim sms, Ir...apa bedanya parade hari ini dan aksi bela Islam III kemarin di tanggal 212. Saya jawab beda sekali...paling tidak yang saya dengar dan mendapat keterangan dari teman teman yang ikut mengorganisirnya.
Secara prinsip 412 adalah parade kebhinekaan dengan tagline: KITA INDONESIA. Jadi bukan hanya kamu Indonesia...bukan hanya Kami Indonesia...namun KITA SEMUA INDONESIA...dari sabang sampai merauke...agama apapun..suku apapun...partai apapun...organisasi apapun...KITA SEMUA INDONESIA. Itu pesan dari parade 412.
Jika mau dibedakan dengan aksi 212: minimal SAYA BERHARAP agar:
Pertama, 412 tidak ada aksi bela siapapun. Juga tidak bela Ahok..tidak juga bela Jokowi..atau siapapun juga.
Kedua, 412 diikuti oleh siapapun juga yang memahami kebhinekaan ini. Yang turun juga menunjukkan kebhinekaan itu. Dari sudut agama, yang turun pasti mayoritas Muslim, lalu ada Hindu, Budha, Kong Hu chu, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Kristen Ortodox, ada yang sunda wiwitan...ada juga yang kaharingan dari dayak. Juga semua suku bercampur baur disini.
Ketiga, hampir semua yang turun di 412 adalah penduduk DKI. Tidak ada mobilisasi massal dari luar kota, luar daerah, apalagi luar pulau. Katanya ada 30 bus massa HKTI (himpunan kerukunan tani indonesia) dari Ciamis ikut bergabung. Sepertinya itu pengecualian...gak tahu kenapa. Hanya panitia yang tahu. Saya hanya melihat di tanggal 212 itu ada spanduk yang mengatasnamakan petani dengan tuntutan Tangkap dan Penjarakan Ahok....mungkin HKTI Ciamis mau nunjukkkan...kami tidak seperti itu...kami bagian dari Indonesia yang bhineka dan tidak tuntut apapun karena percaya negara akan menjaankan proses hukum atas Ahok secara adil.
Keempat....saya menduga (karena belum terjadi), tidak akan ada teriakan teriakan amarah, kebencian...teriakan tangkap dan penjarakan Habib Rizieq misalnya (walaupun banyak sekali rakyat negeri ini, dalam beberapa kesempatan menyerukan untuk menangkap provokator ini).....semuanya akan damai dan dipenuhi berbagai tarian dari berbagai daerah di 12 panggung yang telah disiapakan oleh panitia. Semoga Tidak akan ada, seruan damai bahkan super damai lalu ditutup dengan teriakan kebencian..tangkap dan penjarakan...semoga tidak akan ada ambigu seperti itu.
Selamat berparade saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Hari ini masih di sekitar Thamrin dan Monas. Lain kali kita berparade di seluruh kota di negeri ini....agar seluruh kota negeri ini selalu diingatkan bahwa KITA INDONESIA ADALAH BHINEKA..walaupun di kota itu dalam konteks agama, mungkin agama X yang mayoritas atau dalam konteks suku mungkin suku Y yang mayoritas. Namun dimanapun kita beridiri..bernafas di negeri ini....KITA INDONESIA YANG MEMANG BHINEKA.

tulisan ini sebelumnya telah dimuat di status facebooknya Pak Ignas Iryanto
https://www.facebook.com/ignas.iryanto/posts/10211625754104517?comment_id=10211627472227469&notif_t=feed_comment_reply&notif_id=1480834712414719

Tidak ada komentar:

Posting Komentar