Minggu, 29 Maret 2015

WISATA_Kampung Wologai Daya Tarik Wisata Budaya



Budaya
Kampung Wologai Daya Tarik Wisata Budaya

Mendengar kata wologai berarti kita pasti akan diingatkan akan sebuah kampung tradisional yang sampai saat ini diwariskan oleh masyarakat setempat. Kampung tradisional wologai memiliki dayak tersendiri karena masih tersimpan kekhasan arsisteknya dan menawarkan keindahan yang sangat mempesona. Karena sangat indah dan pesona kampung teradisional mengundang banyak wisata datang untuk melihat dan menikmatinya.

Letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota Ende. Hanya dengan menempu sekita 35 Km maka kita akan tiba di kampung tradisional wologai. Kampung wologai terletak di kecamatan detusoko, sehingga untuk mendatanginya mudah saja. Apalagi infrastruktur jalan sudah dihotmiks sehingga mudah saja mengakses dan mengunjungi kampung tersebut. Untuk mendatangi kampung tersebut pengunjung dapat menggunakan jasa kendaraan dengan tarifnya sekitar Rp 20.000 dari kota Ende.

Menurut pengakuan Mosalaki Ria Bewa Wologai Bernadus Leo Wara kepada VN, Sabtu (15/3), banya wisatawan yang datang mengunjungi kampung tradisional wologai. Wisatawan yang datang ke kampung tersebut berasal dari wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal. Sehingga hampir setiap harinya para pengunjung datang melihatnya. " Apalagi kalau saat liburan tiba kampung tersebut banyak dikunjungi masyarakat dari sekitar kota ende sampai wisatawan manca negara," ujarnya.

Lanjut Bernadus yang juga menjadi gait tersebut, kampung tradisional tersebut memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Selain nilai historis kampung tradisional sangat kaya akan nilai budaya yang kemudian dapat mahirkan pribadi-pribadi setiap masyarakat yang ada di dalamnya.

Masih direnofasi

Kampung tradisional wologai kini masih dalam tahap renofasi karena telah berumur. Menurut bernadus, untuk membangun kembali rumah-rumah adat di kampung wologai tidak gampang. Selain memakan biaya yang tidak sedikit, sebelum melakukan renofasi kampung adat tersebut harus didahului dengan upacara adat. Sehingga dalam membangun kampung adat tradisional harus penuh kehati-hatian.

Untuk merenofasi kembali kampung adat tersebut, pemerintah membantu mosalaki dengan memberikan bantuan sebanyak Rp 75 juta. Menurutnya, dengan uang sebanyak itu dirinya merasa masih sangat kurang. Sehingga pihaknya bersama masyarakat secara swadaya membangun kampung tradisional tersebut. " Kami membangun kembali kampung adat tersebut disuruh oleh nenek moyang, sehingga apapun hambatan kami harus lakukan. Kalau tidak bangun dan kami tidak bisa bangun maka kami akan sakit dan bisa meninggal dunia," ujarnya.

Konon, kampung tradisional tersebut melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat setempat, Sehingga perlu diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Menurutnya, dengan keberadaan budaya maka dapat merekatkan persatuan dan kesatuan. " Budaya inikan menjadi perekat persatuan dan kesatuan diantara masyarakat sehingga  yang kami bangun ini baru ini tidak mengurangi nilai sakralitasnya," ujarnya.

Korwil Prtai Nasdem NTT Jhonny G Plate dalam kunjungan ke kampung tradisional Wologai dalam diskusinya bersama mosalaki ria bewa mengatakan, keberadaan budaya dalam sebuah kehidupan dapat dijadikan sebagai perekat kehidupan masyarakat. Sehingga menurutnya, kampung tradisional harus mampu diwariskan secara turun temurun. " Dibutuhkan budaya supaya budaya dijadikan sebagai perekat kehidupan masyarakat. Masyarakat yang menjadi perekat dengan di fasilitasi oleh para mosalaki," ujarnya.

Menurutnya, mempertahankan dan mewariskan budaya sangat diperlukan karena mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakatnya. Karena dengan mempertahankan budaya nantinya banyak orang yang datang mengunjungi kampung tersebut." Fungsi ekonomi kita hidupkan, budaya dan nilainya juga kita jaga, karena budaya merupakan nilai akan membentuk kepribadian manusia yang ada didalamnya." ujarnya. (tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar