Minggu, 29 Maret 2015

WISATA_Taman Renungan Bung Karno Jadi Daya Tarik Wisata Sejarah

Taman Renungan Bung Karno Jadi Daya Tarik Wisata Sejarah

Mendengar sebutan sebuah daerah otonom yakni Kabupaten Ende, maka teringat akan objek wisata yang sangat fenomenal yang selama ini menjadi perhatian serius pemerintah yakni Taman Ranungan Bung Karno. Taman Renungan Bung Karno dikenal karena merupakan tempat bersejarah bagi bangsa indonesia karena ditempat itu sang proklamator menemukan inspirasi dasar negara yang kita sebut dengan Pancasila. Sang proklamator menemukan inspirasi di tengah kota Ende persis di bawah pohon sukun.

Bung Karno dibuang di Ende pada tanggal 14 januari 1934 dan pulang tahun 1938, karena dianggap telah melawan kolonial dan memprofokasi masyarakat. Dia dinilai menudu bangsa belanda karena dianggap sebagai bangsa kapitalis dan imperealisme. Belanda memikirkan menjalani hukuman dipulau yang manusianya tidak terlalu banyak dengan tujuan untuk menekan psikologi Bung Karno. Namun di Ende sudah ada kantor Gubernur Jendral hindia Belanda sehingga Bung Karno mudah di kontrol. Belana melakukan propaganda dengan masyarakat supaya rakyat menjauh dari Bung Karno. " Itu diakui dalam buku oto biografi bungkano. Tapi karena dengan cara sendiri bertemu dengan masyarakat sehingga menemukan sahabat lintas etnis," ujar Direktur Flores Institute For Resources Development Vinsensius Sango kepada VN, Jumad (14/2).

Lanjutnya, secara ideologi Bung Karno menyumbangkan konsepsi kebangsaan di Ende. Gereja katolik melalui perpustakan keuskupan yang ada di Gereja Katedral menambah pengetahuan Bung Karno. Selain itu, Bung Karno mendapat teman diskusi bersama imam katolik yang ada di keuskupan agung. Yang menariknya imam waktu itu kebanyakan dari belanda dan mendukung penuh Bung Karno. Selain pemberian buku, juga ada sapaan seoang pastor kepada Bung Karno engaku Presiden RI.

Kontribusi lainya adalah perdebatan sila dalam pancasila. Ada tiga kekuatan yang melakukan pperdebatan soal pancasila yakni kekuatan Sosialis, Islam Fundamental, kekuatan Poros Tengah yakni Kekuatan Nasionalis. Sehingga Bung Karno mengambil poros tengah dan itu terlihat Sila pertama dalam pancasila yakni ketuhanan yang maha esa. Esa dalam bahasa Ende berarti tunggal.

Berada di Ende Bung Karno semakin kaya dari sisi kebangsaan yakni dengan adanya pluralisme masyarakat kabupaten Ende. Bung Karno cukup mengetahui banyak perbedaan baik perbedaan etnis dan perbedaan agama. Sesungguhnya Bung Karno  mau menyatakan flores adalah keuatannya dunia. Bung Karno mengajarkan kepada masyarakat soal bagaimana melawan bangsa Belanda. Dan itu ditunjukan lewat bagaimana dia mengajarkan lagu-lagu perjuangan, pementasan tonil dan melalui sandiwara yang membentuk semangat perjuangan masyarakat Ende.

Menurutnya, Semangat lain yang diajarkan Bung Karno kepada masyarakat kabupaten Ende adalah memelihara lingkungan. Hal ini ditunjukan lewat seekor monyet yang dipelihara Bung Karno. Saat mau ke jakarta Bung Karno lepas lagi monyet itu. Lanjutnya, ada pesan dari bung karno kepada masyarakat yakni " peraslah keringat mu untuk menghidupi diri dan keluargamu jangan sesekali jadi peminta," ujarnya.
Taman Renungan Bung Karno terletak persis ditengah kota Ende sehingga mudah bagi siapa saja menjangkau Taman tersebut. Karena merupakan taman bersejarah, Taman Renungan Bung Karno banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara. Untuk menuju taman tersebut, mudah saja hanya dengan menggunakan jasa angkot ataupun jasa ojek. Hampir setiap harinya banyak masyarakat datang mengunjungi taman tersebut.
Selain taman Renungan Bung Karno ada juga tempat bersejarah lainya, yakni rumah pengasingan Bung Karno. Rumah ini letaknya tidak jauh dari Taman Renungan Bung Karno kira-kira 200 meter sehingga untuk mengunjungi taman tersebut rasanya tidak lengkap kalau tidak mengunjungi rumah tersebut. Rumah tersebut digunakan Bung Karno untuk beristrahat sejenak dari aktifitasnya semasa pembuangan di kota Ende oleh Kolonial Belanda. Banyak peninggalan Bung Karno yang masih tersimpan rapih dirumah tersebut sehingga masyarakat yang ingin mengunjunginya dapat melihat sepuas-puasnya.

Tenaga sukareka Taman Renungan Bung Karno Kalisianus Nusa Nipa kepada VN menuturkan, para pengunjung banyak yang datang ke taman tersebut. Menurutnya, sejak direnovasi Taman Renungan Bung Karno lebih banyak dikunjungi oleh pengunjung dari pada sebelum direnofasi. " Memang terjadi perbedaan drastis pasca direnofasi. Tiap hari itu berkisar 50 orang yang datang melihat Taman Renungan Bung Karno ini. Terjadi peningkatan pengunjung, mereka diantaranya para pelajar mulai dari TK sampai SMA dan juga mahasiswa. Ada juga keluarga yang datang mengunjungi tempat tersebut dan mereka jadikan taman ini sebagai tempat wisata," ujarnya.

Dia menambahkan, antusias masyarakat yang mengunjungi taman tersebut sangat tinggi. Sampai dengan mereka harus membatasi jam kunjungan karena takut pengunjung salah memanfaatkan taman tersebut. " Dari pagi sampai malam hari banyak pengunjung yang datang. Sampai kita harus membatasi jam kunjungan karena takut disalah fungsikan taman ini," ujarnya.

Tidak jauh dari tempat itu, persis di bawah pesisir pantai, tampak warung yang menyajikan beragam makanan. Ditempat inilah para pengujung ketika lelah seharian dengan aktifitasnya mereka gunakan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati makanan yang dijual oleh para pedagang. Harganya terjangkau sehingga bisa dibeli oleh siapa saja. Karena harganya yang terbilang murah, tempat ini juga banyak di kunjungi oleh banyak masyarakat yang ingin menikmati suasana malamnya. (tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar