Selasa, 21 April 2015

BERITA_Kasus Gizi Buruk Di Kabupaten Ende Menurun

Kasus Gizi Buruk Di Kabupaten Ende Menurun

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ende jumlah kasus bayi dengan status gizi buruk pada tahun 2014 sebanyak 139 kasus. Dimana jumlah kasus gizi buruk yang menimpa balita di Kabupaten Ende mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 dengan jumlah kasusnya sebanyak 149 kasus. " Jadi memang jumlah kasus mengalami penurunan ditahun 2014 kalau kita bandingkan dengan tahun 2013," ujar Kapala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Pelkes) Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Saja Fransiska kepada VN diruang kerjannya, Selasa (6/1).

Dijelaskannya, untuk tahun 2014 ada satu kasus bayi gizi buruk yang meninggal dunia karena tidak dapat tertolong. Angka tersebut lanjutnya, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013. Dimana pada tahun 2013 jumlah bayi gizi buruk yang meninggal sebanyak 4 orang. " Kalau bayi yang meninggal karena gizi buruk hanya satu di tahun 2014 ini, itupun bayi tersebut baru datang dari kalimantan dan menetap disini baru satu bulan. Kalau bayi asli di Kabupaten Ende tahun ini tidak ada yang meninggal karena tertolong oleh petugas," jelasnnya.

Dia mengatakan, kebanyakan kasus balita gizi buruk ditemukan di keluarga yang berpenghasilan rendah. Sehingga secara ekonomi keluarga tersebut tidak dapat membiayai kebutuhan asupan makanan untuk bayinya. Dari pendapatan yang rendah dalam sebuah keluarga lanjutnya, akan mempengaruhi pola asup makanan bagi bayi. " Sehingga dalam memberikan asupan makan bagi bayi tidak memperhatikan kesehatan dalam keluarga," jelasnya.

Dijelaskannya, ada tiga indikator yang menunjukan bayi tersebut mengalami gizi buruk. Ketiga indikator tersebut yakni berat badan dibandikan umur, kemudian tinggi badan dibandingkan umur serta berat badan dibandingkan tinggi badan.

Dia menambahkan, untuk mengatasi persoalan gizi buruk di Kabupaten Ende pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan tersebut bertujuan supaya masyarakat khususnya keluarga yang memiliki bayi dengan status gizi buruk dapat memahami pentingnya asupan makanan kepada bayi. Selain sosialisasi pihaknya juga memberikan PNT pemulihan dengan memberikan makanan kepada bayi gizi buruk. " Jadi ketika ditemukan kasu maka kita langsung melakukan intervensi dengan melakukan PNT penyuluhan dan PNT pemulihan," jelasnnya.

Dia mengatakan, proses pemulihan atau penyembuhan terhadap kasus gizi buruk di kabupaten Ende membutuhkan waktu yang lama. " Memang harus diakui bahwa penyembuhan bayi dengan status gizi buruk sangat lama, dia membutuhkan waktu yang sangat lama," ujarnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Rokus Daton mengatakan, keterbatasan dana menjadi kendala utama dalam menyelamatkan kasus gizi buruk di Kabupaten Ende. Sehingga jika keberpihakan alokasi anggaran terhadap bisang kesehatan menjadi sangat penting. (tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar